Pages

Saturday, May 14, 2011

Do you know?

Tau ga? Tau ga? Tau ga???? Ga boleh tau ya.. #maksa.. Hoho.. Tau yang namanya yoghurt kan? Berhubung aku sedang suka yoghurt dan saat tau manfaatnya jadi suka bangeeet..! Hoho.. Mau tau apa saja khasiatnya? Silahkan Baca.. Hehehe..



Berikut beberapa manfaat yoghurt yang diuraikan dr. Carmen. M. Siagian, MS, Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta.


* Membantu penderita lactose intolerance

Jika si kecil atau anda selalu diare setiap kali minum susu, bisa jadi ia menderita lactoce intolerence. Penyebabnya adalah defisiensi/kekurangan enzim pencerna laktosa. Sehingga setiap kali minum susu, butiran laktosanya akan tertinggal di permukaan lubang usus halus dan menyerap air dari sekitarnya yang kemudian memunculkan diare. Dalam yoghurt, laktosa susunya sudah dipecah oleh bakteri "baik" Lactobacillus bulgaricus melalui proses fermentasi, hingga mudah diserap tubuh. Itulah mengapa yoghurt amat disarankan sebagai pengganti susu bagi orang / anak yang tidak mampu mencerna laktosa dengan baik. Dengan minum yoghurt, anda dan si kecil tidak akan diare lagi.
Jika sejak dini si kecil sudah dibiasakan mengonsumsi yoghurt sehari sekali sebanyak 200 cc, maka keseimbangan saluran cernanya akan terjaga. Dampak menguntungkannya, kuman-kuman penyebab berbagai penyakit seperti tipus dan muntaber tidak akan bisa tumbuh.
Menurut beberapa ahli, yoghurt sebagai makanan variasi mulai bisa dikonsumsi bayi selepas ASI eksklusif, yakni sekitar usia 6 bulan. Tentu saja yoghurt buat bayi bukan sembarang yoghurt, lo. Melainkan yoghurt yang mengandung Bifidobacterium sp. yang menghasilkan asam laktat tipe L (+). Sedangkan asam laktat tipe D (-) yang mengalami metabolisme lebih lambat tidak cocok bagi bayi. Setelah usia setahun barulah anak dapat mengonsumsi semua jenis yoghurt dan menikmati manfaatnya sebagai sumber protein, kalsium, dan fosfor tinggi.



* Degradasi kolesterol

Penelitian pada beberapa orang yang mengonsumsi yoghurt secara teratur dalam jumlah dan waktu tertentu ternyata menunjukkan jumlah kolesterol dalam serum darahnya menurun. Mekanisme penurunan kolesterol ini bisa terjadi karena bakteri asam laktat yang ada dalam yoghurt dapat mendegradasi kolesterol menjadi coprostanol. Coprostanol ini merupakan zat yang tak dapat diserap oleh usus. Berkat yoghurt, coprostanol dan sisa kolesterol dikeluarkan bersama-sama tinja. Sebuah laporan mengenai hal ini memaparkan bahwa penurunan kolesterol oleh bakteri Lactobacillus dapat mencapai kisaran 27-38 persen.

* Menghambat patogen

Flora usus pengonsumsi yoghurt terbukti sulit ditumbuhi kuman-kuman patogen atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Dengan terhambatnya pertumbuhan sekaligus matinya mikrobia patogen dalam lambung dan usus halus bisa menghindari munculnya berbagai penyakit akibat infeksi atau intoksikasi mikrobia. Dengan kata lain, mengonsumsi yoghurt secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.

* Menetralisir antibiotik

Mengonsumsi antibiotik memang berfungsi mematikan kuman, namun ia tidak pandang bulu mana kuman yang perlu dibunuh dan mana yang sebetulnya tidak perlu dimusnahkan. Bukankah sebenarnya ada kuman yang harus berada di saluran cerna guna menjaga keseimbangan flora usus? Nah, yoghurt dapat menetralisir efek samping antibiotik ini.

* Antikanker saluran cerna

Bakteri-bakteri yang berperan dalam yoghurt dapat mengubah zat-zat prekarsinogenik (zat-zat pemicu kanker) yang ada dalam saluran pencernaan, hingga mampu menghambat terjadinya kanker

 




* Mencegah jantung koroner

Bakteri "baik" yakni, Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus yang terdapat dalam yoghurt, akan menghasilkan asam folat dan vitamin B kompleks, kedua vitamin ini berguna mencegah munculnya penyakit jantung koroner







 
So, Yoghurt itu udah sehat, enak, banyak manfaatnya, pokoknya love it!!! Selain dimakan/diminum biasa, yoghurt ini bisa jadi banyak jenis kue. Di negara lain, bahkan yoghurt mereka makan dengan makanan pokok mereka, seperti pasta, salad, dll..

Semoga info ini bermanfaat yaa.. Hehehe.. :D

3butes!!!!

Hai Semua!! Berhubung salah satu cerpennya sudah jadi, dan aku belum dapet ide untuk buat yang baru, aku curhat aja dulu ya..

Sabtu, 28 Mei 2011.. sekitar 13 hari lagi.. Akan diadakan konser klasik dari salah satu ekskul yang aku ikuti! Yaitu... JENG JENG JENG.. Musik Klasik 3!! Ayeyeee!! # lebay
Ini dia, posternyaaa...

Konser ini dinamakan 3butes, tahun ini yang ke-10.. Ini adalah acara tahunan.. Hoho..
Aku pengen banget temen-temen kelas, alumni SMP, kakak-kakak kelas, adek-adek kelas, guru les aku dateng buat nonton ini.. Pokoknya orang-orang yang aku kenal.. Tapi sayangnya, tiketnya SOLD OUT dong booo!!! 
Gileee... Itu yang namanya aku shock abizzz. #alay.. Tapi emang beneran kaget sih.. Jadi orang-orang yang aku kenal pada ga nonton.. Entah sudah terjual kemana (kayaknya dibeli sama alumni sih).. Pokoknya aku shock! Poster ini belum disebarin di sekolah, belum dicetak! Baru di sebar lewat dunia maya ini... Huhuuhu...T_T (tambahan : ada juga orang-orang yang tetep mesen walaupun udah SOLD OUT, jadi masuk waiting list.. Sekitar 200n orang jadi waitingm list dan kami semua makin kaget dan terharu..)

Oke, mari ambil hikmahnya aja, siapapun yang nonton, kalau tiket habis secepat itu berarti banyak yang antusias untuk nonton kita.. Aduh aduh aduh.. Tampilnya harus bagus banget dong, ga bisa main-main.. Ehehe.. :P



Curhat : Dari sekitar 15 lagu yang harus kumainkan, aku baru bisa setengahnya loh!! Kurang parah apa coba? 13 hari lagi! Aaaaah!! Aku stresss!!! Ditambah banyak tugas yang belum aku kerjain lagi.. hiks hiks...   T_T

Doain supaya kami semua bisa ya!!!! AYO SEMANGAAAT!!!!!! SEMOGA KONSERNYA SUKSES!!!

The next Cerpen last part ..

 “Tak ada yang tau sampai kapan. Saat kau masuk tadi, mereka bilang kau sama seperti kami, karena itulah kami tau..” Katanya dengan lembut. Orang yang baik, dia tetap tenang dan tak membentakku.
“Baiklah.. Tapi.. Mungkinkah kita selamat? Aku mau pulang.. Aku takut..” Air mataku mulai mengalir. Aku tak mau berakhir di sini. Aku tak mau mati.
“Maaf nak. Engkau memang masih muda, umurmu masih panjang. Kami semua sudah 7 hari di sini. Sebenarnya kami tak boleh diberi makan ataupun minum. Namun, beberapa orang di antara mereka yang masih memiliki rasa iba. Sesekali mereka memberi kami makan dan minum. Sekarang kita bertujuh saling membantu untuk bertahan hidup di ruang pengap ini. Tenanglah.” katanya dengan lembut. Sangat lembut, tapi aku tetap panik. Air mataku mengalir semakin deras.
“Sampai kapan kita begini?! Sampai mati?!! Ga mau!!! Aku masih harus hidup! Aku berbakat, aku hebat, hidupku masih panjang!!!” Teriakanku seperti orang yang kesurupan.
“Sssst!!!! Tenanglah! Bila mereka mendengarmu, kau bisa dibunuh!!!!” Bisiknya. Sayangnya perkataan itu tidak membuatku semakin tenang, hanya dengan mendengar kata ‘bunuh’, akal sehatku hilang begitu saja. Aku langsung berdiri dan segera berlari.
“Hei nak! Tunggu! Kalau kau lari kau bisa..” Suaranya semakintak terdengar karena terlalu pelan. Kuabaikan perkataannya dan berlari menuju secercah cahaya. Aku yakin itu adalah pintu yang tidak tertutup rapat dan aku benar. Pintu itu ternyata tidak dikunci dan membuatku semakin yakin untuk kabur dari tempat ini. Dengan kakiku yang lincah dan cepat, aku pasti berhasil.
Saat ku dorong pintunya, aku melihat hutan yang luas di hadapanku. Ternyata gudang bau dan aneh ini terletak di tengah hutan. Langit juga sudah sangat gelap, cahaya yang kulihat berasal dari obor-obor yang disimpang disekitar gudang ini. Karena obor-obor itu tertancap kuat di tanah, aku tak punya penerangan untuk kabur. Hanya orang gila – kehilangan akal sehat tentunya – yang berani berlari menembus hutan itu tanpa penerangan, dan aku gila. Tanpa pikir panjang aku segera berlari menembus hutan itu. Tak kupirkian kembali kenapa orang-orang yang disekap di gudang tak kabur, padahal pintunya tidak dikunci. Tak kupirkan apa yang dikatakan oleh orang baik tadi. Karena aku hanya berpikir untuk kabur.
Aku berlari dengan kencang, tanganku sangat lincah memegang pohon-pohon agar tidak tertabrak.
DOOR!
Aku mendadak berhenti. Suara tembakan tadi mebuatku berpikir sejenak, dan akal sehatku kembali. Akhirnya aku sadar bahwa aku telah melakukan hal yang sangat bodoh. Tak ada yang mau kabur walaupun pintunya tak dikunci, karena mereka tau bahwa mereka bisa mati. Orang baik tadi berusaha memberi tau, tapi aku tak peduli. Tampaknya sudah ada – pasti ada – orang yang panik seperti aku, dan akhirnya mati. Tapi semua sudah terlambat, sekarang aku dikejar dan sangat mungkin untuk mati. Tak mungkin aku kembali ke gudang, itu bodoh, dan aku hanya memiliki satu jalan, kabur.
DOOR!
Bunyi itu terdengar lagi, memang masih agak jauh tapi bukan berarti aku aman. Ku percepat langkahku walaupun aku tau itu adalah hal yang sia-sia.
DOOR!
Bunyi itu terdengar lagi, semakin dekat tentunya. Aku sangat panik, aku sangat menyesal karena berusaha kabur dari gudang itu. Tidak, jika sejak awal aku tak memberi tau orang lain tentang kasus penyelundupan itu, jika aku hanya mendiamkannya, aku tak akan berakhir seperti ini. Aku sungguh bodoh. Kupegang sebuah pohon dan bersandar disana, aku capek, aku menyerah. Kudengar suara beberapa orang yang tampaknya mengejarku. Aku tetap diam. Saat aku berbalik, sebuah pistol mengarah padaku. Aku hanya tersenyum sambil menangis kecil.

DOOR! 
Tubuhku ambruk. Kucium bau rumput yang sekarang sejajar dengan kepalaku. Darahku menderas. Rumput-rumput membasah menjadi merah. Tiba-tiba aku teringat ibu dan mimpi buruk tadi pagi. Gelap.

The next Cerpen part 3..

Mengejutkan. Kulihat banyak tumpukan kotak-kotak yang berisi senjata-senjata api. Aku tak berani mendekat lebih dari ini tentunya. Selain itu, aku melihat berbagai macam dan warna bungkusan narkotika. Mungkin bila ditimbang, berat total narkotika itu mencapai 750 kg. Akhirnya aku sadar bahwa ini adalah kasus penyelundupan. Panik, hanya itu yang kurasakan. Aku gegas berlari menghindari tempat itu.
BRAK!
Aku menabrak seorang lelaki besar di depanku. Usianya sekitar 35 tahun. Seorang perempuan muda dan cantik terlihat menggandengnya. Lelaki itu bermata sayu.
“Ma, maaf.. Maaf,, Saya tidak sengaja.. Mohon maaf.” kataku dengan gugup. Keringat mulai sedikit mengucur di tubuhku, bukan karena sebelumnya aku berlari, tapi karena takut. Aku takut ketahuan telah melihat hal buruk tadi dan –sangat mungkin- aku akan dibunuh.
“Hei, Nak. Tenanglah. Itu tidak sakit. Justru kami khawatir padamu. Kamu terluka? Kamu terlihat sangat cemas, kenapa Nak?” kata pejalan kaki itu. Lelaki itu bertutur halus. Ia nampak orang yang berwibawa dan bertanggung jawab. Entah kenapa, aku sangat memercayainya untuk kubagi rahasia besar ini. Setidaknya, mungkin dia dapat membantuku menelpon polisi untuk menangkap mereka.
“Ah. Eh. Euh. Saya.. Saya.. Saya ingin memberi tahu Anda sesuatu! Tolong aku!” Kataku dengan panik.
“Silahkan, sayang. Kami akan membantu semampu kami.” kata pacar bapak itu. Suaranya yang tenang membuatku menjadi lebih tenang.
“Tadi. Tadi Saya melihat ada banyak orang yang menyelundupkan senjata-senjata api dan narkotika. Saya yakin itu ilegal! Kita harus segera melaporkannya!” teriakku. Suaraku terdengar nyaring di lajur jalan yang sepi ini. Aku membuang nafas lega, setidaknya aku tak lagi menanggung beban itu sendiri.
Selesai menyimak aduanku, raut wajah kedua orang itu mulai berubah, tampak serius. Hatiku semakin tak pasti. Kuharap mereka percaya padaku. Tapi ternyata aku salah, kepalan tangan perempuan muda tiba-tiba mendarat di perutku dengan keras, aku pun terbaring dan muntah, rasa sakit yang luar biasa menjalar di seluruh tubuhku, tapi aku masih sadar. Aku seperti tak memercayai semua ini. Mereka berdua memandangku dengan sorot tajam. Kenapa mereka berubah? Dan ternyata itu belum selesai, sebuah tangan lainnya memukul leher belakangku. Tiba-tiba pandanganku menjadi gelap.

***
Gelap, pengap, dan bau keringat yang menyengat dicampur dengan bau besi, semua itu kurasakan saat bangun dari pingsan. Aku tau ini bukan kamarku, bahkan aku sama sekali tak tau tempat ini. Terlalu gelap, aku tak bisa melihat apapun. Rasa sakit karena pukulan tadi juga hilang, tapi masih ada bekasnya.
“Sial! Hari ini aku benar-benar sial!” Teriakku. Tampaknya sangat keras, karena suaraku telah memunculkan suara baru. Suara orang-orang yang terganggu dengan suara itu.
“Sssst!!! Diamlah! Mereka bisa mendengarmu!!” Katanya. Aku tak dapat melihatnya, terlalu gelap, semoga saja orang itu tak akan memukulku. Tapi aku masih takut, rasa percayaku sukar untuk muncul lagi. 
“Siapa kau dan yang lainnya? Dimana ini? Kenapa aku disini? Jelaskan semua hal yang kau tau..” Kataku. Aku gugup.

“Kita semua hampir sama sepertimu, termasuk aku, orang yang tak sengaja melihat kejahatan mereka. Kita semua ditangkap dan disekap di sini tanpa diberi makan dan minum, tak terurus.
“Kenapa kalian tak berusaha kabur?”
“Itu terlalu beresiko!”
"Kenapa? Kenapa ga boleh kabur?! Wajar kan kalau kita disekap gini terus ingin kabur? Kenapa sih?" Tanyaku dengan kesal. Aku bingung, heran, dan capek. Percakapan dengan orang ini memang memperjelas keadaanku, tapi juga membuatku kesal.
"Maaf nak, aku tak bisa bilang. Terlalu mengerikan, aku tak mau kau yang masih muda ini mengetahui hal yang kejam dan sadis. Tapi kumohon, percayalah. Kita hanya bisa kabur disaat-saat tertentu, bukan sembarangan. Bersabarlah." kata orang itu. Aku semakin kesal tapi berusaha untuk tenang. Kesal dalam keadaan ini hanya membuang-buang tenaga.
“Sampai kapan? Lagipula bagaimana kau tau kalau aku ada di sini karena ketahuan menyadap.. Mungkin saja  ada alasan yang lain.” Kataku dengan sinis.